cerita sex Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengumumkan kehadiran pasukan multinasional baru di Rumania. Keberadaan pasukan ini dikabarkan untuk mengimbangi Rusia di sepanjang sisi timur serta memantau perkembangan militer Negeri Beruang Merah yang tengah tumbuh di Laut Hitam menyusul aneksasi Crimea tahun 2014.
Pasukan kecil itu berasal dari angkatan darat, udara, serta laut 10 negara anggota NATO, termasuk di antaranya Italia, Kanada, dan Rumania. Mereka akan melengkapi sekitar 900 tentara Amerika Serikat yang lebih dulu ada di sana.
"Tujuan kami adalah perdamaian, bukan perang," ujar Presiden Rumania Klaus Iohannis kepada Majelis Parlemen NATO di Bucharest seperti dikutip dari VOA News, Selasa (10/10/2017). "Kami bukan ancaman bagi Rusia. Tapi kami butuh dialog dari posisi pertahanan dan pencegahan yang kuat."
Rusia menuding NATO mencoba mengepung dan mengancam stabilitas di Eropa Timur. Namun, NATO menyangkal tuduhan tersebut.
Di sekitar Laut Hitam, negara-negara yang menjadi anggota NATO adalah Romania, Bulgaria dan Turki. Sementara, Georgia dan Ukraina memiliki cita-cita untuk bergabung dengan pakta pertahanan tersebut.
Belakangan, pasukan NATO dikabarkan berupaya mengembangkan kehadirannya di wilayah Laut Hitam yang kaya minyak dan gas tanpa bermaksud meningkatkan ketegangan dengan Rusia. Di lain sisi, para analis militer memperkirakan bahwa Moskow berencana menciptakan "zona penyangga".
cerita sex
Sementara, operasi Rusia tahun 2008 yang menempatkan pasukan di wilayah Ossetia Selatan di Georgia, dukungan untuk separatis di Ukraina Timur sejak tahun 2014 dan aneksasi atas Crimea telah meningkatkan kekhawatiran akan skenario Perang Dingin baru.
Rincian ukuran kekuatan baru sejauh ini belum digambarkan secara jelas. Jika ditilik pangkalan militer di pedalaman dekat Kota Craiova di Rumania Selatan, setidaknya pasukan multinasional NATO yang terlibat seukuran brigade -- berkisar antara 3.000-4.000 tentara.
Bulgaria, Italia, dan Portugal akan berlatih secara teratur di Craiova. Adapun Jerman diprediksi juga akan berpartisipasi.
Selain patroli angkatan laut NATO yang telah ada, peningkatan kehadiran maritim juga akan mencakup lebih banyak kunjungan sekutu ke pelabuhan-pelabuhan di Romania dan Bulgaria untuk melakukan latihan.
Pada awalnya, NATO akan membatasi pasukan udaranya, tapi Inggris dikabarkan menerbangkan jet tempurnya ke Rumania. Kanada dikabarkan juga berpatroli di ruang udara Rumania, sementara Italia berpatroli di ruang udara Bulgaria.
"Ini akan mengirimkan sebuah sinyal tentang tekad NATO," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg seraya menambahkan pihaknya memiliki 40 ribu kekuatan respons jika sewaktu-waktu konflik meletus.
Beberapa negara di Eropa Timur menginginkan perisai pertahanan rudal balistik baru NATO yang mencakup sebuah situs di Rumania untuk menjadi bagian dari postur timur NATO berhadapan dengan Rusia.
"Sistem Aegis Ashore akan menambah tingkat penangkalan," ujar seorang analis di Polish Casimir Pulaski Foundation, Maciej Kowalski, merujuk pada sistem yang dibangun Amerika Serikat tersebut.
NATO sendiri mengatakan bahwa sistem itu bertujuan untuk mencegat rudal Iran.
Seperti di Baltik dan Polandia, di mana aliansi pimpinan AS memiliki sekitar 4.000 tentara, NATO mengatakan bahwa model pasukan multinasional yang relatif ringan di Romania ini mengingatkan pada dukungan sekutu bagi Berlin Barat pada tahun 1950-an. Ketika itu pasukan Inggris, Prancis dan AS memastikan bahwa Uni Soviet tidak dapat mengendalikan seluruh Berlin.
Di bawah perjanjian terbentuknya NATO disebutkan, serangan terhadap satu negara anggota merupakan serangan terhadap semua.
Meningkatnya kehadiran NATO di Rumania dan Bulgaria menandai keberhasilan diplomatik Bucharest, yang memperoleh kekuatan persuasif yang lebih besar karena siap mencapai target NATO untuk mengeluarkan 2 persen output ekonomi tahun ini bagi pertahanan, sebuah prioritas yang menjadi fokus Presiden Donald Trump.
Selama satu tahun terakhir, Rumania mendorong kehadiran angkatan laut NATO yang lebih besar di Laut Hitam, namun tetangganya, Bulgaria khawatir bahwa itu akan memprovokasi Rusia.
Adapun Turki hanya memberikan dukungan terbatas terhadap NATO, karena khawatir melanggar peraturan internasional yang membatasi skala patroli di Laut Hitam.